Penyakit kuning, mungkin anda sudah sering mendengar jenis penyakit itu, dimana penderitanya mengalami perubahan warna diseluruh tubuhnya yang tadinya normal menjadi kunig, banyak dari kita menyepelekan penyakit kuning ini, karena sebagian dari kita hanya tahu sebatas perubahan warna saja pada tubuh, ternyata penyakit kuning atau disebut juga hepatitis merupakan penyakit yang menyerang hati dan bisa menyebabkan kanker hati. Postingan kali ini kita akan bahas jenis-jenis penyakit Hepatitis dan cara menghindari agar penyakit
hepatitis tidak terjangkit pada diri kita.
Penasaran????? Mau tahu ???
tetap disini dan baca info selengkapnya.
Cekidot!!!!!!!!
Berikut ini adalah ulasan seputar jenis-jenis hepatitis, antara lain :
1. Hepatitis A
Penyakit hepatitis A disebabkan oleh virus yang disebarkan melalui feses manusia yang diakibatkan kesalahan dalam mengkonsumsi suatu jenis makanan dan minuman. Virus hepatitis A atau VHA penyebarannya melalui pembuangan limbah manusia yang dilatar belakangi oleh keadaan lingkungan dan sanitasi yang kurang baik dan bersih. Hepatitis A ini masih tergolong jenis hepatitis yang ringan dan dapat disembuhkan dengan pemberian vaksinasi, lamanya penyakit ini berlangsung 2-6 minggu.
Gejala-gejala yang ditimbulkan dari
Hepatitis A ini, adalah :
a. Mengalami demam
b. Tubuh cepat merasa lemah, letih, lesu dan mudah capek
c. Sebagian diantaranya ada yang mengalami rasa mual dan muntah
d. Penurunan nafsu makan yang kian hari kian menurun
e. Berat badan yang semakin berkurang.
Hepatitis A dibagi menjadi 3 stadium. Prodromal dengan gejala letih, lesu, demam, kehilangan selera makan, dan mual. Stadium dengan gejala kuning (stadium ikterik), dan stadium kesembuhan (konvalesensi), namun stadium dengan gejala kuning jarang ditemukan. Akan tetapi untuk memastikan diagnosis dilakukan pemeriksaan enzim hati, SGPT dan SGOT. Karena pada hepatitis A juga bisa terjadi radang empedu, maka pemeriksaan gama-GT dan alkali fosfatase dapat dilakukan disamping kadar bilirubin.
Masa pengasingan yang disarankan adalah selama 2 minggu setelah gejala pertama atau 1 minggu setelah penyakit kuning muncul. Jangan terlalu banyak aktivitas. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah menjaga kebersihan perorangan seperti mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah menyentuh sesuatu. Orang yang dekat dengan penderita mungkin memerlukan terapi imunoglobulin. Imunisasi hepatitis A bisa dilakukan dengan bentuk sendiri/havrix atau bentuk kombinasi dengan vaksin
hepatitis B (twinrix).
Imunisasi
hepatitis A dilakukan 2 kali yaitu vaksinasi dasar dan booster yang dilakukan 6-12 bulan kemudian. Imunisasi hepatitis A dianjurkan bagi orang yang memiliki potensi terinfeksi seperti penghuni asrama dan mereka yang menggunakan obat-obat terlarang.
2. Hepatitis B
Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB), suatu anggota famili hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kerusakan fungsi hati dan kanker hati.
Penyakit hepatitis ini mula-mula banyak terjadi di negara Asia dan Afrika kemudian penyakit ini mulai merambah samapi ke Tiongkok dan berbagai negara Asia lainnya termasuk Indonesia. Penyebab penyakit hepatitis B ini tidak hanya dikarenakan oleh virus dari hepatitis B, banyak faktor penyebab dari hepatitis B seperti keracunan obat dan berbagai efek samping zat kimia yang mungkin terdapat dalam jenis makanan, minuman dan jenis obat-obatan tertentu seperti karbon tetraklorida, chlorpromazine, chloroform, arsen, fosfor dan zat-zat lain yang banyak sekali digunakan obat dalam industri modern bisa juga menyebabkan hepatitis. Zat-zat kimia ini mungkin saja tertelan, terhirup atau diserap oleh darah dan kulit penderita. Organ hati yang kita ketahui berfungsi sebagai organ tubuh yang dapat menetralisir segala macam racun yang berada di setiap jaringan darah.
Namun jika organ hati sudah terinfeksi dan teridentifikasi racun dan virus seperti
hepatitis B ini maka fungsi organ hati akan terganggu dan tak mampu lagi menetralkan racun. Hal ini disebabkan virus hepatitis B ini 100 kali lebih kuat dan virus 10 kali lebih banyak dibanding dengan virus HIV yang sifatnya sama-sama menular.
Gejala dari hepatitis B ini umumnya sangat ringan dan hampir menyerupai gejala pada hepatitis A, seperti :
a. Kehilangan selera makan
b. Mulut terasa pahit
c. Rasa mual ingin muntah
d. Demam ringan
e. Terkadang disertai rasa nyeri sendi dan bengkak pada perut kanan atas
f. 1 minggu setelah diatas muncul dan dirasakan, kemudian akan timbul gejala lanjutan seperti bagian putih pada mata akan berubah warna menjadi kuning, perubahan kulit tubuh tampak kuning.
g. Warna air seni juga terlihat agak kuning seperti warna air teh.
|
Penyakit Hepatitis Dan Pengobatannya Secara Tradisional |
Gambar diatas merupakan Urutan pada kerusakan fungsi organ hati.
Ada 3 kemungkinan yang dapat terjadi dari gejala diatas, yang akan terjadi pada diri seseorang yang memang teridentifikasi terjangkit virus
hepatitis B, seperti :
a. Kemungkinan pertama, jika tubuh memiliki sistem imunitas atau kekebalan tubuh yang cukup kuat dan baik, maka tubuh dan segala organ tubuh lainnya yang masih aktif akan berusaha melawan dan membersihkan virus
hepatitis, sehingga memungkinkan penderita menjadi sembuh.
b. Kemungkinan kedua, jika sistem imunitas tubuh rendah dalam arti tidak cukup kuat dan kurang memiliki pertahanan yang baik. Dalam arti tubuh memiliki imunitas yang cukup baik tetapi tidak aktif untuk melawan virus, ketika pertahanan tubuh menurun, virus akan aktif. Seseorang yang terjangkit virus akan dikatakan sebagai carrier atau pembawa virus inaktif.
c. Kemungkinan ketiga, jika tubuh memiliki 2 sifat intermediate atau 2 sistem pertahanan tubuh, seperti mudah terjadi perubahan pada sistem imunitas tubuh yang terkadang kuat dan terkadang lemah. Maka virus hepatitis B ini akan semakin berkembang menjadi
hepatitis B kronis.
Sebagai pencegahan dari berkembangnya virus dan pengobatan awal upaya yang dapat dilakukan adalah dengan pemberian imunisasi
hepatitis B yang dilakukan 3 kali, yakni dasar, 1 bulan dan 6 bulan kemudian.
3. Hepatitis C
Hepatitis C adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis C. Infeksi virus ini dapat menyebabkan peradangan hati (hepatitis) yang biasanya asimtomatik. Virus ini menyebar melalui kontak darah. Gejala pada hepatitis C ini dapat ditangani secara medis dan prorposi pasien dapat dibersihkan dengan jangka panjang. Seseorang yang mengalami infeksi virus ini sering mengalami gejala ringan dan sebagai sebab tidak melakukan perawatan. Diperkirakan 150-200 juta orang di dunia terinfeksi hepatitis C.
4. Hepatitis D
Virus hepatitis D atau virus Delta adalah virus yang unik yang tidak lengkap dan untuk replikasi memerlukan keberadaan virus hepatitis B. Penularanmnya melalui hubungan seksual, jarum suntik dan transfusi darah, Gejala penyakit hepatitis D bervariasi, dapat muncul sebagai gejala yang ringan (ko-infeksi) atau amat progresif.
5. Hepatitis E
Virus hepatitis E ini merupakan penyebab dari timbulnya penyakit hepatitis E. Penyebarannya melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh virus. Gejala-gejalanya adalah demam, rasa letih, hilang nafsu makan, rasa mual, sakit perut, air seni berwarna kuning tua, serta timbul warna kekuningan pada kulit dan mata. Hepatitis E ini akan semakin parah dan perlu diwaspadai terutama pada ibu yang sedang dalam masa kehamilan pada usia kandungan 3 bulan terakhir. Masa inkubasi virus asalah 40 hari (rentang 15-60 hari).
6. Hepatitis G
Hepatitis G adalah penyakit inflamasi hati yang baru ditemukan. Penyebarannya adalah virus hepatitis G yang menyerupai dengan virus hepatitis C. Penularannya melaui kontak darah dengan pasien. Gejalanya sama dengan jenis hepatitis lainnya.
Tidak ada perawatan khusus untuk hepatitis G ini. Hanya saja disarankan untuk istirahat yang cukup, menghindari minuman
alkohol, dan konsumsi makanan dengan kandungan nilai gizi dan nutrisi yang seimbang. Tak lupa tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar.
Cara Mencegah agar Terhindar dari Hepatitis
Mengingat bahwa hepatitis lebih cenderung disebabkan oleh virus, maka sangat dianjurkan untuk menjaga kebersihan diri. Berikut ini tindakan-tindakan pencegahan yang perlu Anda lakukan;
• Mencuci tangan dengan sabun setelah Anda selesai
beraktifitas, keluar dari toilet, berjabat tangan dengan orang-orang. Kontak fisik dengan binatang, dan saat Anda akan makan.
• Hindari narkoba, alkohol, alat suntik, alat cukur bersama.
• Olahraga secukupnya dengan teratur.
• Hubungan seks yang sehat dan tidak berganti-ganti pasangan.
• Gunakan obat-obatan yang direkomendasikan para dokter.
• Konsumsi rutin makanan dengan pola yang seimbang.
• Hindari obat-obatan yang dapat merusak hati, misalnya acetaminophen
• Diet sehat dan seimbang
• Perbanyak buah, sayur, whole grains, dan protein bebas lemak
• Istirahat cukup.
Berikut beberapa cara untuk melindungi diri dari infeksi
hepatitis B dan C, yaitu:
- Periksa kesterilan jarum yang digunakan untuk tindik telinga maupun bagian tubuh lain, tato, akupunktur, maupun elektrodialisis.
- Hindari berbagi jarum suntik dengan orang lain.
- Hindari penggunaan bersama/ bergantian gunting kuku, pisau cukur, sikat gigi, dan benda-benda lain yang mungkin kontak dengan darah.
- Lakukan pemeriksaan berkala terhadap hepatitis B dan C jika Anda adalah orang-orang yang berisiko tinggi, misalkan tenaga kesehatan atau pernah menerima transplantasi organ, transfusi darah, bertukar jarum suntik, seks tanpa pengaman, dan lain-lain. Adapun apabila hati Anda telah mengalami kerusakan, ada beberapa cara untuk menjaga agar perusakan hati tidak berlanjut. Anda harus segera berkonsultasi dengan dokter atau profesional medis mengenai kondisi Anda sebenarnya. Secara umum, beberapa langkah berikut dapat membantu Anda:
-Hindari alkohol dan segala jenis makanan atau obat yang bersifat toksik terhadap hati. Hati menganggap alkohol sebagai zat beracun, jadi hati menyaring dan membuangnya. Ketika seseorang terinfeksi hepatitis C, alkohol dapat secara signifikan meningkatkan perusakan hati. Hindari konsumsi alkohol bersamaan dengan asetaminofen (obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas di pasaran). Ketika Anda mengonsumsinya secara bersamaan, hal itu dapat memperparah perusakan hati.
- Makanlah
makanan sehat. Ketika hati Anda mengalami kerusakan, tubuh tidak akan mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.Anda akan merasa lelah atau lemas. Anda juga akan kehilangan nafsu makan. Oleh sebab itu, sangatlah penting untuk menjaga asupan nutrisi harian yang Anda butuhkan untuk menjaga berat badan dan energi pada level yang seharusnya.
- Minumlah air yang banyak. Air adalah salah satu bagian penting yang berpengaruh di dalam fungsi tubuh. Air membantu menghilangkan racun dan membantu melakukan proses penyerapan terhadap nutrisi penting. Meminum air dalam jumlah yang diperlukan juga dapat membantu menghilangkan efek samping selama pengobatan atau terapi. Namun, perlu juga diperhatikan, apabila Anda sudah mengalami sirosis, pengurangan cairan perlu dilakukan jika tubuh Anda mengandung terlalu banyak cairan.
- Mengurangi garam dalam pola makan Anda.Ketika
penyakit hati menjadi semakin parah, ginjal akan bereaksi untuk menyimpan garam dan air. Garam berfungsi seperti spons yang menyerap air. Hal ini menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh. Mengurangi garam dalam pola makan dan membatasi jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh, dapat membantu Anda mengurangi penumpukan kadar cairan dalam tubuh.
- Dapatkan vaksinasi untuk mencegah hepatitis A dan hepatitis B.Ko-infeksi hepatitis C dengan jenis hepatitis yang lain dapat menyebabkan kerusakan hati yang lebih parah lagi. Walaupun belum ada vaksin untuk hepatitis C, vaksinasi untuk mencegah penderita hepatitis C dari infeksi virus hepatitis A dan hepatitis B dapat dilakukan. Berkonsultasilah dengan dokter mengenai tindakan vaksinasi ini. Walaupun hepatitis B dan C dapat menyebabkan timbulnya jaringan parut dan radang pada hati, pengobatan yang tepat dapat membantu mengurangi peradangan yang terjadi.
Sementara, pada kasus yang berat, perlu transplantasi hati—untuk di Indonesia masih menghadapi beberapa kendala. Di Indonesia saat ini metode deteksi dini hepatitis yang cukup murah yang dikenal dengan nama rapid test screening hepatitis yang terbukti sensitif terhadap virus hepatitis C (HCV= hepatitis C virus) dan virus hepatitis B (VHB). Jika ada satu orang yang terdiagnosis positif dengan menggunakan alat ini, maka petugas bisa mencegah terjadinya penularan terhadap orang-orang di sekitarnya dengan memberikan vaksinasi untuk hepatitis.
Wah.. cukup mengerikan juga ya ternyata penyakit hepatitis itu. Untuk kita semua mari kita jaga kebersihan sejak dini mungkin, karena kita bisa dihinggapi virus kapan saja dan dimana saja dalam aktivitas kita sehari-hari.
Semoga Bermanfaat.
Terimakasih Kunjungannya_